Home » » Menyulap Limbah Rumah Tangga Jadi Karya Seni

Menyulap Limbah Rumah Tangga Jadi Karya Seni

Written By Anonymous on Monday 18 March 2013 | 16:41

INILAH, Bandung - Puluhan pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga mengikuti workshop cara pengolahan limbah rumah tangga menjadi sebuah kerajinan di Balai Pengelolaan Taman Budaya Provinsi Jabar.

Ada yang berbeda di Balai Pengelolaan Taman Budaya Provinsi Jawa Barat. Mulai Senin (18/3/2013) hingga Sabtu (23/3/2013), berbagai hasil karya seni limbah rumah tangga terpampang di sana. Benda itu dipajang dalam acara workshop dan pameran seni kriya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat Nunung Sobari menuturkan, workshop digelar untuk meneruskan kreativitas seni kriya di Jawa Barat. Dia menilai, karya seni itu bersifat tidak terbatas.

"Kota Bandung ini sudah sangat terkenal seperti fesyen dan kulinernya. Oleh karena itu, kreativitas tidak boleh berhenti. Banyak inovasi yang harus dilakukan termasuk kerajinan dari limbah rumah tangga ini," kata Nunung di sela pembukaan pameran, Senin (18/3/2013).

Dia menilai, pembelajaran mengenai pengolahan limbah rumah tangga menjadi karya seni ini sangat berdampak bagi kebudayaan. Pasalnya, kata Nunung, kerajinan dengan pemikiran positif kreatif ini bernilai estetika dan berguna bagi masyarakat.

"Jelas sektor pariwisatanya sangat bermanfaat karena mencoba pengalaman baru. Bahkan kerajinan ini bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi," jelas dia.

Di tempat yang sama, seniman Dede Sambas mengatakan, kerajinan yang dibuat dari limbah mempunyai daya tarik tersendiri. Selain limbah rumah tangga bisa didapatkan di mana saja, tantangan membuat kerajinan tersebut sangat besar.

"Di sini saya memberikan pengarahan mengenai cara membuat karya seni dari limbah seperi bungkus plastik, botol mineral, botol kaca, kardus dan lain sebagainya. Ini merupakan tantangan tersendiri karena dalam proses pembuatan kerajinan harus punya imajinasi lebih dahulu," kata Dede.

Menurut Dede, kebanyakan hasil kerajinan dari limbah rumah tangga itu berupa aksesori, seperti tas, gelang, lampu belajar serta dompet. Oleh karena itu, Dede memberikan keleluasaan pemikiran terlebih dahulu kepada para peserta workshop.

"Harapan saya di sini seluruh peserta mengungkapkan dulu isi pikirannya. Soal bentuk, itu bisa ditunda. Nantinya bisa tahu, bisa evaluasi produksi apa. Tapi paling mudah itu ke aksesori," jelas dia.

Para peserta workshop tampak antusias mengikuti pembelajaran tersebut. Mereka juga membawa limbah seperti plastik mi instan, bungkus kopi, botol untuk dibuat menjadi kerajinan.

Sayangnya, proses pembuatan kerajinan limbah rumah tangga ternyata tidak mudah. Para seniman tidak bisa berinovasi lantaran ketiadaan alat teknologi modern penopang."Seharusnya para ilmuwan atau teknisi pendidikan bisa melahirkan teknologi untuk menopang kerajinan yang dibuat dari bahan dasar limbah rumah tangga ini," kata Dede.

Dia lantas mencontohkan pembuatan kerajinan dari botol kaca. Sejauh ini, Dede mengaku kesulitan mencari alat pemotong botol tersebut. Terkadang, lanjutnya, proses pembuatan kerajinan sering lantaran alatnya tidak ada.

"Sampai saat ini kerajinan dibuat dari alat yang manual sehingga sering kali kegagalan. Ini salah satu kendala. Seharusnya para ilmuwan dari teknik, bisa menyelaraskannya untuk membuat alat agar pembuatan kerajinan dapat maksimal," jelas dia.

Menurut dia, pembuatan kerajinan dari limbah rumah tangga ini bisa mengelola sampah agar berguna bagi masyarakat. Dia juga berharap, para perajin bisa memberikan pesan moral saat membuat kerajinan tersebut.

"Setidaknya kerajinan yang dibuat tidak menjadi sampah kembali. Oleh karena itu,inovasi harus terus dilakukan agar kerajinan ini bisa terus berjalan," tutup dia.[den]

19 Mar, 2013


-
Source: http://www.inilahkoran.com/read/detail/1969028/menyulap-limbah-rumah-tangga-jadi-karya-seni
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Share this article :
Related Articles


0 comments:

Post a Comment

 
Support : blogger.com | google.com | youtube.com
Copyright © 2013. Blogger Dalam Berita - All Rights Reserved
Template Created by google Published by google
Proudly powered by Blogger