Home » » Enam Kejadian “Super” Hingga Setneg Terbakar

Enam Kejadian “Super” Hingga Setneg Terbakar

Written By Anonymous on Friday 22 March 2013 | 16:48

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
13639950561569892179

Ilustrasi, GM Sudharta (sumber: Kompas)

Sejak terbakarnya gedung Sekretariat Negara (Kamis, 21/3,) pkl. 17.10, sejumlah pernyataan dan kejadian 'penting' seputar Presiden SBY dan keluarga terjadi dengan keunikan-keunikan faktual, dengan sifat magisnya.

Pertama, media memberitakan rumah orant-tua SBY di Pacitan, Jawa Timur, bagian atapnya porak-poranda terkena puting beliung (Selasa, 19/3). Kejadian yang jarang terjadi ini, tidak sampai menelan korban. Tetapi, kerusakan atap genteng itu cukup serius. Pantauan Liputan 6 SCTV, Rabu (20/3/2013), kondisi atap rumah almarhum Raden Soekotjo, orangtua Presiden SBY di Desa Punung, Kecamatan Punung, terlihat porak poranda. Sejumlah genting rumah terlepas akibat tidak kuat menahan kencangan hembusan angin yang berputar.

Kedua, media melaporkan, bahwa Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dikabarkan akan melapor ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Rabu (20/3/2013) sore. Tribunnews.com melaporkan, bahwa Ibas melapor ke SPKT pukul 16.00 WIB, untuk melaporkan kasus pencemaran nama baik.

Memang beberapa hari sebelumnya, nama Ibas disebut oleh Yulianis sebagai salah satu penerima dana untuk rapat Partai Demokrat di Bandung, di mana Anas memenangkan dirinya sebagai Ketua Umum. Yulianus menyebutkan Ibas menerima U$ 200.000 dollar.

Setelah melapor, Ibas menjelaskan, dirinya melaporkan Yulianis terkait dengan pernyataannya yang dimuat di halaman satu koran Sindo edisi 16 Maret 2013. Dalam berita itu, Yulianis menyebutkan bahwa Ibas telah menerima USD 200 ribu saat Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010.

"Pernyataan yang dilontarkan Yulianis tidak benar, sehingga saya dan keluarga merasa tidak nyaman dengan pemberitaan tersebut," kata Ibas.

Ketiga, untuk menjawab kesaksian Yulianis, Ibas pun melaporkan Yulianis ke Polda Metro Jaya (Rabu, 20/3), dengan menyatakan tidak benar dirinya menerima dana terkait pertemuan partai Demokrat di Bandung. Pers pun ramai-ramai mengkritisi laporan Ibad, dengan mengatakan, jika Polisi menindak-lanjuti laporan Ibas, maka, bebrapa implikasi akan muncul, yakni kriminalisasi saksi kunci, dan bahwa Polisi digunakan pihak tertentu untuk kepentingan mereka.

Keempat, sangat jarang mendengar kata "memerintahkan" keluar dari mulut Presiden SBY. Tapi, khusus perihal bocornya data pajak keluarga Presiden ke Publik, SBY mengatakan "Saya memerintahkan Dirjen Pajak untuk mengusut siapa yang membongkar data perpajakan ke publik, itu tindakan kriminal", demikian ungkapan SBY kepada Media.

Sejak bulan Februari 2013, pelbagai media memuat desakan masyarakat agar KPK mengusut pajak keluarga Presiden SBY. Mungkin tidak tahan dengan desakan masyarakat tersebut, SBY melakukan langkah frontal dengan minta pengusutan.

Kelima, beredarnya isu kudeta terhadap Presiden SBY beredar di tengah masyarakat. Meskipun berita itu dianggap tidak sangat serius, biasanya Presiden SBY sendiri yang menyatakan perihal kudeta terhadap dirinya, justeru "dinyatakan" oleh pihak lain, yakni Kasad Edhie Wibowo, yang adalah iparnya SBY.

Ketika isu SBY akan didemo (Senin, 25/3) yang dianggap dibesar-besarkan dengan isu Kudeta, tiba-tiba kejadian yang juga jarang, bahkan tidak pernah terjadi, adalah terbakarnya Kantor Sekretarian Negara atau Setneg.

Keenam, atau kejadian puncak adalah terbakarnya gedung Kementerian Setneg. Meskipun kebakaran gedung Setneg diduga terjadi karena arus-pendek listrik, dan bahwa hasil puslabfor Mabes Polri belum diumumkan, maka spekulasi sebab kejadian kebakaran tetap berlanjut.

Dalam pesan visioner, orang akan mengingatkan Presiden, untuk bertindak dengan lebih hati-hati, tidak dengan mudah melakukan trik-trik untuk tindakan-tindakan yang tidak perlu dan berlebihan, semisal over-reaktif terhadap isu kudeta, dan bahwa substansi kebocoran pajak, jika benar  pelaporan pajak Presiden dan keluarga, tidak perlu bersikap reaktif. Kalau perlu, dilaporkan ke kepolisian sebagaimana Ibas melaporkan ke Polda Metro Jaya.

Seputar Presiden dan keluarganya, lembaran-lembaran itu masih banyak dan panjang. Meskipun demo Senin 25 Maret, dapat saja ada tuntutan pengunduran diri Presiden, warga Negara Indonesia tetap mendoakan, agar SBY tenang dan tidak panik menghadapi semua kejadian yang berlangsung seputarnya, dan dapat menyelesaikan tugas kenegaraan sesuai waktu konstitusinal, dengan tanpa kepalsuan. Mungkin Anas benar, "Masih ada halaman-halaman selanjutnya…." Hmmm… X, Y,….

*) Penulis, pengumpul kronik.

Achmad Siddik 23 Mar, 2013


-
Source: http://politik.kompasiana.com/2013/03/23/enam-kejadian-super-hingga-setneg-terbakar-544549.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Share this article :
Related Articles


0 comments:

Post a Comment

 
Support : blogger.com | google.com | youtube.com
Copyright © 2013. Blogger Dalam Berita - All Rights Reserved
Template Created by google Published by google
Proudly powered by Blogger