Home » » Ini Hasil Otopsi Empat Bocah Mati Lemas

Ini Hasil Otopsi Empat Bocah Mati Lemas

Written By Anonymous on Monday 18 March 2013 | 16:41

INILAH.COM, Batam - Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende memastikan keempat bocah yang ditemukan di dalam mobil rongsokan merek Subaru BM 1306 XS di Pasar Cik Puan, Sei Panas, Batam, Kamis (28/2/2013) lalu, mati karena lemas. Keempat bocah malang itu meregang nyawa disebabkan kehabisan oksigen.

"Hasil pemeriksaan ahli, anak-anak itu meninggal karena mati lemas, berarti kehabisan oksigen," kata Yotje disela-sela acara silaturahmi Kapolda Kepri dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, OKP, Ormas dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Hotel Novotel, Batam, Senin (18/3/2013).

Menurut dia, kesimpulan penyebab tewasnya keempat bocah yang tinggal di kawasan Kampung Durian, Kecamatan Bengkong, itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ahli forensik Mabes Polri dan juga keterangan dari tim Labfor Mabes Polri Cabang Medan.

"Hasil forensik tidak ditemukan adanya racun pada tubuh korban dan juga tidak ada ditemukan tanda-tanda telah terjadinya kekerasan pada tubuh keempat bocah itu," ucap Yotje.

Kesimpulan itu, lanjutnya, juga diperkuat dari keterangan sejumlah saksi yang tak satupun melihat ada orang yang memasukkan keempat mayat bocah itu ke mobil Subaru tersebut. Juga tidak ada saksi menyebutkan kecurigaan adanya pembunuhan.

Ditanya apakah keempat bocah itu tewas di dalam mobil atau ada pelaku yang sengaja memasukkan korban ke mobil, Yotje Mende menyebut terkait itu akan dijelaskan oleh tim penyidik di lapangan.

"Inikan teknis, saya belum mempertanyakan sejauh itu," terangnya.

Mengenai jenazah yang ditemukan menumpuk di jok belakang mobil dalam kondisi telungkup, kapolda mengatakan bisa saja terjadi karena jatuh lemas, bukan karena sengaja disusun seseorang.

"Bisa saja jatuh lemas," kata Yotje.

Sementara itu, Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto mengatakan tidak akan menutup kasus tersebut meski dari hasil otopsi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Ia mengatakan, akan mendalami semua informasi yang masuk ke Kepolisian untuk mengungkap kasus yang oleh para keluarga dan Tokoh Masyarakat NTT di Batam dinilai tidak wajar.

"Semua informasi yang masuk akan didalami. Saya tidak akan menutup kasus ini," ujarnya.

Ia menyatakan, akan mencari motif pelaku jika anak-anak tersebut memang menjadi korban pembunuhan karena setiap tindak pidana pasti ada motif yang mendasarinya.

Sekadar mengingatkan, kasus tewasnya empat bocah warga Kampung Durian, Sei Panas pada 28 Februari lalu, membuat warga kota ini heboh. Apalagi diketahui Maria Yelsan Fenge (6), Cosmas Ferson (4), Wihelmus Rudi (3) dan Aprileus Ama Mado (5), keempat bocah itu ditemukan di dalam mobil rongsokan.

Berbagai dugaan kematian keempat bocah itu berkembang. Pihak keluarga merasa yakin bahwa anak-anak mereka justru lebih dulu dibunuh, kemudian baru diletakkan di mobil rongsokan Subaru Legacy BM 1306 XS.

Keluarga Yakin Dibunuh

Sementara itu, keluarga korban dan juga Aliansi Pemuda Indonesia Timur (APIT) secara tegas menolak hasil otopsi yang mengatakan bahwa keempat anak mereka mati lemas karena kehabisan oksigen.

Salah satu keluarga korban, Ellias Lagoday secara tegas mengatakan bahwa kesimpulan mati lemas itu tidak sesuai realita di lapangan.

"Kami secara tegas meyakini kalau mereka dihabisi dulu baru kemudian dimasukkan ke mobil," katanya.

Menurut dia, dalam kasus ini polisi jangan bekerja asal-asalan saja. Polisi harus harus benar-benar bekerja maksimal mengungkap kasus ini.

Terpisah, Paulus, salah satu tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur, mengatakan ada tiga fakta kalau keempat bocah tersebut mati dibunuh.

Pertama, pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB, pihak keluarga sudah memeriksa mobil Subaru tersebut dengan cara menyenter langsung ke dalam mobil, tapi kenyataannya tidak ditemukan adanya keempat bocah.

Kedua, lanjut Paulus, bahwa pada Rabu sore saat kejadian, pihak bengkel sudah menjelaskan bahwa mereka waktu itu masih nongkrong di atas mobil, sehingga ada anak kecil masuk dan terjebak di dalamnya.

"Ketiga, kalau mati terjebak, tak mungkin mereka ditemukan dalam posisi tersusun," ujar Paulus.

Penyelidikan sementara penyidik Polresta Barelang, belum menetapkan satu orang tersangka pun terkait tewasnya keempat bocah. Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Ponco Indriyo dikonfirmasi, Minggu (10/3) lalu, menegaskan bahwa pihak mereka belum menetapkan tersangka.

"Kami masih penyelidikan, sampai hari ini belum ada tersangka yang kami amankan," tutur Ponco, kala itu.

Klarifikasi Ponco tersebut sekaligus merupakan bantahan atas romor yang menyebutkan, bahwa kepolisian sebenarnya sudah menangkap salah seorang yang diduga pelaku pembunuhan keempat bocah tersebut.

Menelusuri kematian misterius ini, kata dia, polisi sudah memeriksa sembilan saksi. Salah satunya adalah saksi seorang wanita yang melihat perempuan yang membawa dua dari empat bocah yang tewas itu menggunakan motor Yamaha Mio.

Ponco menambahkan, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil tim Labfor Mabes Polri yang tempo hari turun langsung mengumpulkan bukti di tempat kejadian perkara (TKP). [gus]

19 Mar, 2013


-
Source: http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1969016/ini-hasil-otopsi-empat-bocah-mati-lemas
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Share this article :
Related Articles


0 comments:

Post a Comment

 
Support : blogger.com | google.com | youtube.com
Copyright © 2013. Blogger Dalam Berita - All Rights Reserved
Template Created by google Published by google
Proudly powered by Blogger