Home » » Tentang, “Mengapa Harus Dia?”

Tentang, “Mengapa Harus Dia?”

Written By Anonymous on Monday 18 March 2013 | 16:48

Mengapa harus dia?

Aku mulai bertanya-tanya dan tengah mencari jawabannya. Lalu, ku pandang dia (maksud ku, mencuri-curi pandang pada nya) ku perhatikan dengan seksama.

Dia bukan tipe ku.

Dia berbeda dari idaman yang ku impikan dan ku harapkan selama ini.

Dia samasekali nggak keren. Dia samasekali jauh dari cool. Dia samasekali nggak ada kesan 'semau gue'. Dia samasekali nggak humoris, dan dan dia samasekali  bukan  dari karakter  'komik'  yang ku puja-puja.

Dia membenci hal-hal yang berbau korea-koreaan gitu (padahal aku sukaaa banget sama korea (maksud ku artis-artis dan fashion mereka) tapi dia menentang samasekali di depan ku secara blak-blak-an.

Dia berasal dari planet Pluto (planet yang notabene nggak pernah ku kunjungi selama ini selain planet bumi.)

Dia berbicara juga dengan bahasa planet Plotu, kadang kalau dia mengatakan sesuatu aku hanya mengangguk padahal samasekali nggak ngerti dia ngomong apaan. Hahaha…

Dia samasekali nggak memiliki body ade-ray yang cetar membahana. Porsi badannya 180 derajat beda banget ama porsi kilo-an ku!

Dia nggak ada romantis-romantis nya! Semua berdasarkan logika dan, "coba kamu fikirkan!" (kalimatnya waktu memberi arahan pada ku,  yang menjadi kalimat terfavorit ku di dunia =D )

Tapi begitu lah dia.

Dia yang memberi ku pilihan, "lebih baik kamu berhenti bekerja dan fokus kuliah,  kalau kamu bisa, kamu usahakan  dapat beasiswa." (dan besoknya aku langsung setop kerjaan sampingan ku.)

Dia yang memberi ku kekuatan dengan kalimat 'macho'-nya yang, "coba kamu fikirkan" itu! (gegara mengingat kalimat itu saat kuis metotika, aku di bebas-ujian kan saat UTS dengan nilai 75! (waaahhh…)

Dia yang menjadi inspirasi ku (melihatnya yang memiliki otak 'dewa' cetar membahaha duar-duar, aku menjadi bersemangat untuk belajar lebih tekun lagi agar setidaknya aku memiliki jarak lebih dekat satu meter dengannya. )

Dia yang membuat ku berubah menjadi makhluk gila! (dalam hidup, dia orang asing (bukan keluarga) pertama yang ku bingkiskan kado. Walau hanya kado yang remeh-temeh aku berrharap dia suka, dan dia menjadi orang pertama yang kutulisi surat (walau bukan surat cinta lho.)

Setiap dia ada di sekitar ku, dunia mendadak berputar di sekelilingnya. Mata dan perhatian ku habis terkuras olehnya!

Saat dia menerangkan sesuatu, aku mendengarkan. Tapi yang ku dengarkan bukan penjelasannya hanya suaranya saja! suara yang seperti alunan musik indah di telinga ku. Aku hanya mengangguk agar dia tidak tahu bahwa suaranya tidak pernah bisa membuat ku konsentrasi, seberapa canggih dan 'pluto' nya pun penjelasan yang di berinya itu. Hahahah.

Kalau ku daftar satu-satu tentang dia, waduh… bisa nggak msuk kuliah hari ini ( sudah terlalu banyak daftar nya dan aku takut ada yang  terlupa untuk ku daftarkan, hehe!)

Yah, semacam itu lah dia.

Selalu bisa membuat ku terpesona dan kagum. Dia berhasil mempesonakan hati ku.

Mengapa harus dia?

Belum kutemukan jawabannya

.

Ada seorang lain,yang sangat baik pada ku. Dia mempercayai ku dan walau dia berasal dari planet Merkurius, dia mau berteman denganku yang berasal dari planet bumi ini.
Dia, baik. Dia keren. Dia, humoris. Dia, romantis. Dia, memiliki porsi badan 'ingin di peluk' =D. Dia, cerdas. Dia, terkenal. Dia, manis dan dia memiliki suara bass yang asik (aku selalu suka dengan suara bass.)

Yang seperti dia(si Merkurius) lah yang selama ini biasanya bisa membuat ku cenat cenut nggak keruan. Kesengsem istilahnya.

Aku mulai membandingkan mereka.

Kenapa aku sukanya nggak sama dia aja yah? (nunjuk merkurius). Kenapa harus sama dia? (nunjuk pluto)

Apa-apaan ini?

Aku berniat belajar mengalihan perhatianku.

Aku mulai mencerna si merkurius dan mulai menutup mata tentang si pluto.

Ku lihat si merkurius, ku perhatikan terus dia, ku fikirkan tentang dia, ku buka profilnya, kulihat-lihat fotonya. Wah, tampan sekali.  Tapi samasekali tidak terasa perubahan.

Saat menatapnya, detakan jantungku tetap normal.

Saat berbicara dengannya, otak ku terfokus pada penjelasannya dan aku merasa benar-benar di bumi.

Saat memikirkannya, imajinasi ku tidak melayang samasekali. Aku hanya berfikir "oh.. ini kan merkurius."

Dia tidak berhasil mempesonakan aku. Padahal dia si tokoh komik yang sempurna.

Lalu, si pluto muncul. Aku ingin menatapnya tapi kepala dan mata ku sekejap langsung tertunduk dan menghindar. Aku tidak kuat menatapnya! Jantungku langsung nggak normal, tangan ku mendadak dingin, dan kaki ku agak gemetaran. Waduh, dan rasanya ada yang hangat dalam ketidak normalan jantung ku.

Aku memang tidak berani menatapnya, tapi telinga ku bersiap-siaga dengan suaranya (bukan dengan penjelasannya). Aku berusaha mencuri-curi pandang pada wajah yang sangat ku rindukan itu dan dia menangkap basah aku! Waah… malu sekali (ingin rasanya nyemplung ke dalam monitor yang ada di depan ku). Hahaha.. aku mendadak paranoid akut tingkat kahyangan.

Tapi aku sangat tidak senang saat dia dekat dengan perempuan lain di depan ku. Aku tidak suka!! Aku… cemburu -_- huaa..hiks,hiks.

Lebih dari itu semua akhirnya sampai sekarang aku belum nemu jawaban tentang, "mengapa harus dia?". aku sudah bosan membanding-bandingkannya dengan orang lain. Mereka samasekali nggak membuat ku menjadi paranoid tingkat kahyangan. Mereka nggak berhasil.

Tapi kakak itu berhasil.

Dia berhasil mempesonakan aku dengan jawaban yang belum ku temukan. Hahaha.

I muss u, u know?

Ganteng Ea 19 Mar, 2013


-
Source: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/19/tentang-mengapa-harus-dia-544014.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Share this article :
Related Articles


0 comments:

Post a Comment

 
Support : blogger.com | google.com | youtube.com
Copyright © 2013. Blogger Dalam Berita - All Rights Reserved
Template Created by google Published by google
Proudly powered by Blogger