Home » » Kampung Indonesia Di Minnesota, Amerika

Kampung Indonesia Di Minnesota, Amerika

Written By Anonymous on Saturday 16 March 2013 | 16:08

13634734011171484480

Kemah bersama masyarakat Indonesia

Anggota masyarakat Indonesia yang tinggal di negara bagian Minnesota, Amerika memiliki tradisi kemah (camping) bersama setiap tahun. Tradisi ini sudah berlangsung lebih dari 15 tahun. Tahun lalu pada bulan September, sebanyak 12 keluarga 'hidup bersama' di sebuah taman di pinggir danau, Lake Carlos, dengan menidirikan tenda masing-masing. Danau Carlos terletak sekitar satu setengah jam di luar kota Minneapolis ke sebelah barat laut.

Lokasi perkemahan ini disewa khusus untuk kelompok kami sehingga tidak ada orang lain yang bukan anggota masyarakat Indonesia atau kenalan kami. Beaya per malam untuk setiap keluarga sekitar $10 (Rp. 95.000). Beberapa keluarga mulai camping dari hari Kamis sore. Sebagian besar datang pada hari Jumat sore sehabis jam kerja. Karena kegiatan lain keluarga kami baru datang pada hari Sabtu.

1363473556272190599

Matahari jatuh di atas danau Carlos.

Di pagi hari kami disambut oleh kicauan burung serta sentuhan lembut sinar mentari. Bau kopi serta orama masakan Indonesia menggugah selera kami. Tidak perlu khawatir kalau tidak punya sarapan. Anggota bisa berkunjung ke tenda keluarga lain yang siap menawarkan sarapan lengkap atau hanya sekedar kopi panas. Mungkin kegiatan ini cukup diminati karena menjadi obat kerinduan akan kehidupan masyarakat kolektip di tanah air terutama di pedesaan.

"Kita perlu menimbang berat badan sebelum dan sesudah camping,' gurau seorang anggota. Selama camping memang kami makan lebih banyak daripada biasanya. Masakannya tentu saja membawa cita rasa masakan Indonesia.

Aktivitas di Perkemahan

13634740872121269374

Jalan setapak mengelilingi lokasi perkemahan

Tidak ada rasa bosan selama kemah bersama walaupun tidak ada jadwal kegiatan khusus. Setelah makan pagi, setiap keluarga bebas melakukan apa saja. Dan banyak sekali pilihan kegiatan. Ada jalan setapak yang mengelilingi lokasi perkemahan sepanjang 3 Km melewati taman dan hutan yang indah. Kita bisa jalan-jalan, hiking, atau lari.

Mancing dan berenang di danau juga memberikan keasyikan tersendiri. Anak-anak bisa menghabiskan waktu berjam-jam bermain di pantai. Seorang anak berhasil menangkap beberapa ikan kecil yang kemudian menjadi sumber perhatian anak-anak lain. Sebelum pergi, ikan-ikan kecil ini mereka kembalikan lagi ke danau.

Pada sore hari, anak-anak bermain "Hunger Games" dengan memanfaatkan hutan di sekitar lokasi perkemahan. Setiap anak membuat senjatanya masing-masing: pentungan, panah, tombak, belati kayu, dll. Ketika matahari menghilang, justru permainan mereka menjadi semakin intens. Mereka berlagak sebagai pejuang-pejuang cilik yang mampu menyelesaikan masalah.

Bagi orangtua, yang paling mengesankan adalah makan malam serta api unggun. Setiap keluarga membawa masakan masing-masing ke suatu tempat yang ditentukan. Bagaikan pesta di kampung Indonesia, aneka hidangan tersaji dari hidangan pembuka, hidangan utama, serta hidangan penutup. Makan bersama juga menjadi ajang bagi anggota untuk lebih mengenal anggota lain mengenai pekerjaan, kesehatan, perkembangan anak dan keluarga, dst. Dengan kesempatan yang seperti ini, kami merasa lebih dipersatukan sebagai saudara mengingat saudara kandung kami kebanyakan ada di Indonesia. Kegiatan kemah bersama memberikan kami sanak keluarga baru dalam nuansa Indonesia.

1363473839448676074

Api unggun yang mempersatukan kami

Api Unggun

Setelah makan malam kami semua 'in a good mood' bagai tak ada masalah. Kami meluangkan waktu duduk dan mengobrol di sekitar api unggun. Lantuan lagu-lagu Indonesia diiringi alat musik guitar, semakin menghangatkan suasana. Alunan lagu ndang-ndut membuat beberapa ibu bangkit berjoget. Gelak ketawa serta tepuk tangan mewarnai malam santai kami. Bahasa gado-gado menjadi ciri khas kelompok ini: bahasa Indonesia, Jawa, dan Inggris.

Seorang anggota membawa beberapa jagung mentah dari tendanya. Jagung bakar terasa nikmat waktu dinikmati bersama-sama. Di lain hari kami membakar ketela. Murah sederhana tetapi mengesankan serta mengakrapkan.

Kegiatan kemah memang sangat umum dilakukan oleh masyarakat Minnesota dari berbagai lapisan pada musim panas. Tetapi biasanya dilakukan oleh keluarga masing-masing tidak secara kelompok. Mereka tidak mengenal keluarga yang tinggal di kemah sebelah. Kegiatan kemah kami menjadi mengesan karena kami saling mengenal.

13634742741290210346

Anak-anak asyik bermain dengan beberapa ikan kecil.

Bagi anak-anak kami, kegiatan kemah ini menjadi kesempatan untuk semakin mengenal jati dirinya. Mereka menemukan anak-anak lain yang kelihatan seperti diri mereka: anak-anak dari 'inter-racial marriage" atau perkawinan antar ras. Memang mereka tidak bisa berbicara bahasa Indonesia, apalagi 'ngomong Jowo'. Mungkin suatu saat mereka akan tertarik untuk tinggal di Indonesia dan belajar budaya dan bahasa Indonesia.

Pada hari Minggu setelah makan siang, kami saling membantu membongkar tenda serta mengemas peralatan camping lainnya. Kegiatan ini mengingatkan saya pada kegiatan sehari setelah acara pernikahan di kampung Jawa. Para tetangga berdatangan membantu membongkar dan membereskan rumah keluarga yang barusan punya hajat perkawinan. Bergotong-royong dengan imbalan makan seadanya dan tetap menjaga keharmonisan bersama.

Kami masih harus menunggu beberapa bulan untuk bisa berkemah bersama tahun ini.
Semoga kami bisa mengatur jadwal kegiatan sehingga bisa bertemu lagi dengan anggota masyarakat Indonesia dalam kegiatan kemah bersama.

13634740072029141341

Di dalam hutan inilah kami berkemah bersama.

Api Sulistyo 17 Mar, 2013


-
Source: http://sosbud.kompasiana.com/2013/03/17/kampung-indonesia-di-minnesota-amerika-537800.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Share this article :
Related Articles


0 comments:

Post a Comment

 
Support : blogger.com | google.com | youtube.com
Copyright © 2013. Blogger Dalam Berita - All Rights Reserved
Template Created by google Published by google
Proudly powered by Blogger