INILAH, Bandung - Enam kali berlaga, enam gol sukses dia kemas. Tak heran Sergio van Dijk menjadi idola baru bobotoh dibanding dua striker Persib Bandung lainnya.
Catatan gol Persib Bandung di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013 memang tak terlalu buruk. Sebanyak 21 gol diciptakan pasukan Pelatih Djadjang Nurdjaman, dari 10 kali penampilan. Itu artinya, rata-rata di setiap pertandingan Maung Bandung berhasil mengemas dua gol.
Penyumbang gol terbanyak tentu saja di barisan penyerang, yang dihuni trisula Sergio, Herman Dzumafo Epandi, dan Kenji Adachihara.
Ketiganya terbilang cukup produktif, karena sudah menyumbangkan 14 gol dari total 21 gol. 66% gol lahir dari kaki dan kepala mereka, untuk empat kemenangan dan tiga hasil imbang sepanjang kiprahnya di kompetisi ISL musim ini.
Sergio yang paling produktif. Pemain berusia 30 tahun ini berhasil mengemas enam gol, dari enam laga yang dia jalani. Selama berkiprah bersama Persib, mantan pemain Adelaide United ini, sudah bermain selama 489 menit, lima kali sebagai starter dan satu kali pengganti.
Sedangkan dua bomber lainnya, Kenji dan Dzumafo masih bersaing, dengan koleksi sama yakni empat. Kenji mencatat waktu bermain 702 menit dari 10 penampilannya. Sedangkan Dzumafo lebih lama lagi yakni 757 menit dari sembilan penampilan.
Melihat statistik dari ketiga ujung tombak tersebut, tentu saja Sergio paling produktif. Pantas saja jika dia disebut-sebut sebagai salah satu penyerang fenomenal dan berhak disejajarkan dengan Cristian Gonzales atau Beto Goncalves, sekalipun pemain berkepala plontos tersebut, baru berkiprah di pentas sepak bola Indonesia.
Sementara tujuh gol lainnya atau 34% lagi, diciptakan oleh Abanda Herman dua gol, Supardi satu gol, Muhammad Ridwan tiga gol, dan satu gol lainnya dibuat oleh George Parfait Mbida Messi.
Menyikapi statistik tersebut, Pelatih Djadjang Nurdjaman mengaku cukup puas. Terutama pada Van Dijk, yang tampil begitu memukau di enam pertandingan yang sudah dia jalani. Dia menilai, pemain kelahiran Assen, Belanda tersebut sesuai ekspektasi yang dia perkirakan sebelumnya, sebagai seorang goal getter.
"Sergio memang kita datangkan untuk membantu produktivitas gol. Itu terbukti, dia mencetak enam gol dari enam kali main. Itu artinya dia di setiap pertandingan membuat satu gol. Di Adelaide juga demikian. Dia salah satu penyerang yang produktif. Kita berharap banyak dari dia, untuk mengejar target kita musim ini," ujar Djanur ini kepada INILAH, Jumat (15/3/2013).
Disinggung apa yang membuat Sergio lebih unggul dibanding Dzumafo dan Kenji, Djanur menilai, pemain kelahiran 6 Agustus 1982 tersebut punya naluri, positioning,dan finishing touch yang bagus.
"Dia memiliki naluri mencetak gol yang tinggi. Pengambilan posisi yang tepat dan dia juga punya finishing touch yang bagus. Kaki dan kepalanya akurasinya sama bagus. Ya tidak heran, kenapa dia bisa menjadi pencetak gol terbanyak kita," imbuhnya.
Pelatih berusia 54 tahun ini pun bersyukur, pemain murah senyum tersebut mampu beradaptasi dengan pemain lain begitu cepat, berdasarkan dari jumlah gol yang sudah dia ciptakan.
"Proses adaptasinya bagus. Positif. Buktinya dia di klub sebelumnya, Adelaide,selalu mencetak gol. Di sini juga. Artinya dia mendapat dukungan seluruh pemain. Sepak bola kan permainan 11 orang. Tidak bisa kerja sendirian. Dia bisa cetak gol karena ada support dari pemain lain," kata Djanur.[den] yuliantono
16 Mar, 2013
-
Source: http://www.inilahkoran.com/read/detail/1968239/6-gol-di-6-laga-van-dijk-jadi-idola-baru-bobotoh
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 comments:
Post a Comment