Hari ini aq bertemu dengan seorang kakek yang telah lanjut usia,
seorang supir angkot jurusan sampangan johar,
kakek itu mengenakan seragam yang sangat lengkap, bak seorang prajurit pembela negara tahun 1965an
celana coklat pramuka, baju safari berkantung empat, slayer merah putih di leher dan topi khas tentara lengkap menjadi kostumnya hari ini, aq sempat terheran olehnya…
" mengapa sang kakek memakai kostum seperti itu, dibandingkan dengan sopir angkot lainnya yang hanya berkaos oblong dan celana kolor saja". gumamku dalam hati
tepat pukul jam tujuh pagi, angkot berhenti dipinggir jalan tanpa ada penumpang yang menyetop, dengan sigap sang kakek memutar radio RRI Semarang dan mendedangkan lagu "PADAMU NEGRI" dengan volume yang lumayan tinggi. saat itu hanya aq satu-satunya penumpang di angkot itu, mungkin karna hari minggu jadi tak begitu ramai, biasanya pukul tujuh pagi ramai dengan anak-anak yang hendak berangkat sekolah.
" Bagimu Negri…… Jiwa Raga Kami……"
" mbak, masih sekolah ato sudah kerja? " sang kakek membuka perbincangannya denganku tepat setelah lagu Padamu Negri selesai.
" Saya masih kuliah pak" jawabku
lalu kami pun terlibat dengan perbincangan yang lebih dalam.
ternyata dugaanku benar, kakek itu adalah seorang pejuang tanah air yang saai ini belum bisa menikmati apa yang telah ia perjuangkan. malah orang-orang yang tidak tau apa arti dari perjuangan dan kemerdekaan, merasakan kenikmatan di dalam gedung hijau itu tanpa menghiraukan para pejuang seperti kakek ini yang harus berjuang kembali untuk bisa tetap hidup. mungkin tak hanyaa kekek itu saja, mungkin masih banyak kakek-kakek yang lain yang bernasib sama. yang setiap bulannya hanya mengambil unag pensiunan yang tak seberapa, ditambah dengan kebutuhan hidup yang semakin susah.
seketika aq berpikir beginikah nasib para pejuang setelah kemerdekaan? apakah aq bisa menikmatinya tanpa mereka? atau kalau tianpa ada mereka, negara ini masih menjadi negara jajahan? atau,,, atau… atau…
terlalu bnayk atau dan apakah dipikiranku.
sebelum aq turun dari angkot, kakek itu berpesan"Nak.. jangan bosan mencintaimu negaramu sendiri, jika kau melupakannya, maka siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan kami? jangan pernah iri dengan negara lain, karena negara ini sebenarnya adalah Tanah Surga yang harus dirawat dan dikembangkan" kata kakek itu sambil tersenyum simpul
Tanah Surga katanya???
memang tanahq adaah tanah surga, bahkan sampai ada syairnya"orang bilang tanah kita tanah surga"ya,,, kita memang punya segalanya apa yang kita butuhkan, air, api, udara, tanah semuanya ada….
perlahan aq mulai menyadari kesalahanku selama ini..
aq terlalu bangga dengan negara orang lain, tanpa mempedulikan negaraku sendiri
aq terlalu kagum dengan tanah orang lain, tanpa melihat tanahku yang ternyata lebih indah dari tanah manapun…
kakek itu telah memberikan pelajaran paling berharga hari ini…
aku mencintaimu Indonesiaku, tumpah darahku :)
semoga indonesiaq bersih dari tangan" kotor yang menghancurkan nama baik Indonesiaku
semoga Indonesiaku bersih dari para koruptorsemoga Indonesiaq Adil, makmur dan Sentosa tanpa ada kericuhanAku Rindu Indonesiaku yang Damai…
Karna dengan begitu aq tak akan melirik lagi negara orang lain.
Indonesia negaraku
Bumimu asli angkasa kudus
pemuas haus, dahaga bakti
tetap jiwaku setia padamu
kami putra negara, kami putri negara
berjanji bakti, cita setia
berteguh hati pada negara
Tarbiahmoeslim Moeslim 15 Mar, 2013
-
Source: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/15/episode-cinta-tanah-air-537176.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 comments:
Post a Comment