Kawan saya tersebut bercerita mengenai kekasihnya tersebut yang tidak memiliki BlackBerry dan hanya memiliki iPhone dan dia gengsi mengenai hal tersebut. Teman saya itu "hanya" memiliki BlackBerry type Torch. Bagi saya, BlackBerry tipe ini sudah wah lah. Lha wong BlackBerry Torch mahal harganya.
Saya sempat bertanya mengapa gengsi, kan masih bisa berkomunikasi via SMS ataupun WhatsApp yang merupakan aplikasi antar platform HP. Dia bilang iya juga sih, tapi dia bilang merasa gengsi dia kan cowok dan bla bla bla.
Dari situ saya sudah malas untuk melanjutkan pembicaraan menurut saya ini sudah keluar dari "jalur". Saya malas mendengar "rengekan anak lelaki kecil" bertubuh dewasa yang takut kehilangan kekasih karena gengsi dan merk HP.
Alamak!
Sungguh tidak dewasa sekali. Nanti kalau menikah bisa-bisa saingan gadget dan lain-lainnya, bukannya saling bahu membahu untuk kehidupan bersama.
Toh menurut saya kan arti berkomitmen tidak dilihat dari apa merk HP nya.
Sungguh Ter.. Laa.. Luuu.. hehehe.. :D
Saya sudah mengingatkan dengan bercanda dan halus bla bla bla bla namun sepertinya rasa cinta "semu" telah menguasai dirinya sehingga percuma saya ngomong sampai mulut berbusa.
Ya sudahlah, ya mau bagaimana lagi.
Sungguh saya tidak bermaksud menjelek-jelekan kawan saya itu. Saya "gemas" dengan pola pikirnya itu. Saya sangat berharap semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bagi saya dan teman-teman pembaca Kompasiana yang lainnya.
-Semoga Bermanfaat-
Pakne Vel@ros4 22 Mar, 2013
-
Source: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/22/3/544901/cintamu-seharga-iphone.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 comments:
Post a Comment